Minggu, 25 September 2011

Umrah 2008

Akhir Maret 2008 lalu Alhamdulillah kami punya kesempatan menuju rumah Allah. Sungguh kesempatan yang sangat berharga sekali diberikan oleh Perusahaan untuk beribadah. Tempat yang selalu dirindukan oleh umat muslim. Baitullah, di kota Haram.
Sedikit cerita tentang kenapa namanya Tanah Haram? Karena di kota Makkah tanah haram, diharamkan untuk melukai makhluk Allah baik Manusia, binatang maupun tanaman.
Perjalanan cukup lama, tidak seperti umroh reguler yang pernah kami ikuti sebelumnya, karena dimulai dari manasik di kota BAndung. Kenapa di Bandung? KAarena head office kantor Bapak di kota Bandung.

Ceritanya ga runtun. Gimana ingetnya aja.

Bapak di gua Hira'
Pernah kebayang seperti apa Gua Hira'? Inilah Gua Hira' tempat Rasulullah pertama menerima wahyu. Berada di sebuah bukit dan cukup sempit. Dari atas bukit dapat melihat pemandangan kota Makkah. Sayang nih Mama ga ikut... Bapak pergi dengan teman2 laki-laki saja.

View Masjidil Haram dari kamar Grand Zam-Zam

Hotel Grand Zam-Zam adalah hotel baru di depan King Abdul Aziz gate. Towernya tertinggi di Kota Makkah. Alhamdulillah sungguh takjub dapat kamar viewnya ke MAjidil Haram. Saat ini plataran masjidil Haram lagi diperbesar sehingga banyak hotel sekitar digusur. Termasuk pasar Seng.

Jabal Uhud


Di Peternakan Onta.... Sayang ga kebagian minum susu Onta

Konon katanya susu onta berkhasiat menyembuhkan segala macam sakit. Karena sibuk foto-foto anak onta jadi ga kebagian susu ontanya. Hiks.

Ditulis tanggal.... 2008 di blog lainnya.

Umrah Ramadhan

Sbenarnya niat umroh baru sebulan sebelum puasa. Sejalan juga dengan niat mo lepas IUD dan rencana mo hamil lagi. Sbenarnya kepengen Haji saja. Tapi kalo haji juga belom daftar dan belom tentu dapet kuota. Seperti balapan antara umur dan keinginan mo punya anak lagi. Memang saat ini adalah saat yang tepat sebelum masuk ke usia rawan hamil. Jadi ya sudah deh langsung bikin anak. Wuehue...he...he....
Jadi saat aku daftar umroh, aku belom hamil tuh.... Tapi tidak mengurangi niat, malah rasanya berbahagia banged bisa umroh membawa anak dalam perutku. Bukankah kata Rasulullah, "Umrah Ramadhan sama dengan berhaji denganku."

Omra Ramadhan


Berangkat umrohnya juga kami sepakati gantian. Anak-anak gag pernah ditinggal lama ma kdua ortunya. Uda Ghazy dah ngerti kalo itu ibadah. Tapi Qiyya pengen ikutan aja. Awalnya terpikir mo bawa anak-anak. TApi kalo bawa 2 anak berad juga. Emang sih kalo liat di sana bayi-bayi masih merah aja banyak yg bawa. Tapi buat Uda Ghazy dan Qiyya emang belom tepat saatnya. Suwamiku Awal Ramadhan dan rombongan kedua (Aku, Ibu dan 2 kakakku) di pertengahan Ramadhan.

Pengalaman yang paling berkesan saat buka puasa dan sholat di MAsjidil Haram. Kita sering buka puasa di pelataran mesjid. Melihat umat yang saling berbagi makanan. Rasanya minum er zam-zam dan makan korma aja rasanya nikmat tak terkirakan. Omra Ramadhan kebayakan dari orang Arabnya. Jarang2 siih ngeliat orang Melayu. Pake bahasa tubuh tapi sepertinya persaudaraan jadi sangat dekat. Sering duduk deket Nenek-nenek yang suka ngelus-ngelus tanganku. Kagak ngerti ngomong apa, karena mreka juga ga ngerti Bhs. Inggris.

Ada juga saat aku gag selera makan. Padahal dari travel agentku sudah nyediain catering makanan Indonesia. Kok rasanya pengen Fried Chiken, sperti saat di Bandara makan berdua Kakakku pake saos tomat nikmat banged. Udah cape-cape ngantri di KFC, ternyata nyampe hotel gag selera makannya. "Rasanya kok gag senikmad waktu kita makan kmaren ya Ni..."

Waktu di MAdinah kita sempet ke Mantiqah Baida *Medan Magnet.* Tempatnya sekitar stengah jam dari Kota Medinah. Suatu daerah perbukitan, di daerah gurun pasir dmana terdapat medan magnet. Cara mengetes Medan Magnet tersebut adalah ketika menggunakan bis, gigi kendaraan dalam keadaan kosong tapi bis bisa jalan sendiri sampai pada kecepatan 120km/jam. Subhanallah! Daerah ini cukup panjang, sampai sekitar 5 km.

Ditulis tanggal 20 Oktober 2006 di Blog cabang lain... *hobby buka cabang blog... he he he*

Rindu rumahMu


Ya Allah... Aku merindukan rumahMu...
Perkenankan hamba... mudahkanlah perjalanan kami... Semua atas ijinMu ya Rabb...

Semua atas ijinNya....

Sebagaimana haji adalah wajib bagi yang mampu(mampu biaya perjalanan, cukup untuk biaya keluarga yg ditinggalkan dan tersedia angkutan), tentu semua muslim sangat merindukan untuk menunaikan ibadah haji. Kami berniat sudah cukup lama dengan memulai dengan membuat tabungan haji. Terutama bapak sangat mendorong saya agar meniatkan berhaji.

Tahun 2006 tabungan cukup untuk setoran awal, namun saat itu aq mendapatkan berkah hamil anak ketiga, Faiz. Artinya niat haji harus ditunda dulu menunggu sampai Faiz cukup umur untuk ditinggalkan. Sehingga dalam beberapa tahun kedepan tidak mungkin melakukan perjalanan haji. Bukannya menjaga amanah Allah tsb juga salah satu jihad padaNya. Tahun itu kami putuskan untuk umrah saja. Haura saat itu 2.5 tahun. Aq bergantian dengan Bapak agar anak-anak ada yang menjaga di rumah. Kebetulan ibu dan beberapa Saudara juga bermaksud umrah. Tahun 2006 belum ada wajib imunisasi meningitis sehingga aq leluasa berangkat dalam keadaan hamil (saat itu hamil 8 minggu). Alhamdulillah semua berjalan lancar walopun sempat dinyatakan dokter pendarahan di dalam sepulang dari tanah suci.

Kemudian di tahun 2008 saat Faiz 8 bulan, Alhamdulillah mendapat rezeki dari Allah untuk ibadah umrah kembali. Sungguh berat tadinya karena Faiz masih ASI. Namun dengan niat kuat, beberapa bulan sebelumnya membuat tabungan ASI sehingga Faiz tetap bisa mendapatkan haknya untuk tetap minum ASI selama ditinggal. Nenek diimport khusus menjaga FGH....

Tahun 2009, Faiz tentunya sudah 2 tahun bisa kami tinggalkan untuk berhaji. Namun beberapa kali niat untuk mendaftarkan haji terlupakan...sampai April 2010 kami mendaftar melalui travel NRA. Saat mendaftar kami tentunya barharap dapat terlaksana niat ini di tahun 2010. Namun sedikit terlambat kami sudah tidak dapat quota haji 2010. Waktu itu terasa sungguh sayang hanya karena kami terlambat mendaftar atau lebih tepat menunda mendaftar.

Pada awal Oktober 2010 kami mendapatkan kabar bahwa kami dapat diusahakan untuk mendapatkan porsi haji di tahun 2010. Nomor porsi haji kami 69 ribuan, sedangkan yang berangkat menggunakan quota haji sampai nomor porsi 65 ribuan. Namun beberapa pejabat pemerintah dapat quota haji walaupun nomor porsi hajinya 71 ribuan. Mengingat quota haji reguler yang tidak terpakai (ratarata 10% jemaah haji reguler batal berangkat setiap tahunnya). Pihak travel mengusahakan untuk quota tambahan ONH plus dari pemerintah atau jika tidak diperoleh quota tambahan maka menggunakan visa haji sebagaimana berlaku di negara islam lainnya (malaysia dll). Pemerintah tidak mengeluarkan pernyataan pelarangan visa haji. Sehingga kami tetap mengikuti proses persiapan seperti manasik dan juga imunisasi meningistis dan flu. Sampai dengan akhir Oktober 2010 belum juga ada kepastian visa haji sedangkan tidak hanya sekedar persiapan di rumah namun juga terkait ijin di kantor.

Terakhir manasik haji tanggal 31 oktober kami diberitahu mengenai proses visa yang sudah masuk di kedutaan Arab Saudi dan dijadualkan keberangkatan tanggal 7 November 2010. Namun akhirnya per tanggal 5 November dipastikan pemerintah tidak mengijinkan pemberian visa haji. Dari kedutaan besar Arab Saudi sudah siap memberikan visa haji ini namun pemerintah baru mengeluarkan pelarangan pemberian visa haji. Allah belum mengijinkan berangkat tahun ini... Semoga hikmah dari semua ini kami menjadi lebih siap untuk memperoleh haji yang mabrur. Insya Allah...

Di NRA terdapat 130 jamaah yang mengalami hal yang sama dengan kami. Setelah browsing di inet, beberapa travel lainnya juga mengalami hal yang sama. NRA kemudian mengelurkan surat jaminan quota tahun 2011 dengan biaya tetap. Semua itu tentu bukan jaminan karena semua adalah atas ijinNya. Semoga Allah mengijinkan kami memenuhi panggilanNYa ke Baitullah ... Semoga juga Nenek FGH diberikan kesehatan untuk menjaga mreka tahun depan. Amiin yarabbal 'alamiin.

Ditulis tanggal 9 November 2010 di blog yang lain....

Rukun dan Wajib Haji

Diawali dengan memahami apa saja rukun dan wajib haji.

Rukun adalah hal hal yang dilaksanakan secara tertib sesuai urutan, dan jika salah satu rukun tidak dilaksanakan maka tidaklah syah haji tersebut.
Rukun haji :
1. Ihram : pernyataan untuk memulai ibadah haji dengan memakai pakaian haji dan mengucapkan niat di miqat

2. Wuquf : berdiam diri dan berdoa di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah antara tergelincirnya matahari dan terbitnya fajar tanggal 10 Zulhijah.
Adab di Arafah : Sholat zuhur dan ashar diqasar, berada di Arafah spi Magrib, tidak dalam berpuasa, memperbanyak zikir dan membaca Alquran.

3. Thawaf iffadah : Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali yang dilakukan setelah melontar jumrah pada tanggal 10 Zulhijah

4. Sa'i : Berjalan dan berlari kecil antara bukit shafa dan Marwah sebanyak 7 kali
5. Tahallul : berrcukur atau menggunting rambut setelah sa'i sebagai tanda selesainya haji.
6. Tertib : melakukan sesuai urutan dan tidak ada yang tertinggal.

Bagi wanita yang sedang mendapatkan "tamu" bulanan yang dibutuhkan tetap suci adalah saat melakukan thawaf. Sedangkan dalam hal ihram, wuquf, Sai dan tahalul tetap dapat dilakukan saat tidak sedang suci.

Sedangkan Wajib haji adalah :
1. Ihram dari miqat dengan pakaian ihram
2. Meninggalkan larangan ihram :
Larangan bagi pria : memakai pakaian berjahit dan menutup kepala. Sedangkan bagi wanita dilarang menutup muka.
Larangan bagi wanita dan pria : Memakai wewangian, memotong kuku, mencabut/memotong pohon, bersetubuh, memburu binatang, akad nikah.

3. Mabit di Musdalifah : Berada di Muzdalifah dalam sebagian malam / sampai waktu subuh. Juga di Muzdalifah mengambil kerikil yang akan digunakan untuk melontar jumrah.

4. Mabit di Mina : bermalam di Mina tangal 10, 11, 12 Zulhijah bagi nafar awal dan ditambah malam tanggal 13 bagi nafar tsani

5. Melontar jumroh: Melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah dengan kerikil pada hari Nafar dan Tasriq. (masing masing 7 lembaran)

6. Thawaf wada' : Thawaf perpisahan setelah menyelesaikan rangkaian haji dan umroh ketika bermaksud meninggalkan Mekkah.

Wajib Haji adalah hal-hal yang diwajibkan dalam melaksanakan haji bila meninggalkan salah satunya maka wajib membayar DAM.

kewajiban berhaji

Perlunya memahami tentang ibadah ini karena Haji diwajibkan pada yang mampu dimana dalam melaksanakan dibutuhkan kesiapan batin dan materi yang tidak sedikit. Ibnu Ruslan mengatakan:
"Barang siapa yang mengerjakan suatu ibadah tanpa ilmu, maka amalannya tidak diterima dan akan ditolak"

Maka sebelum memutuskan berhaji hendaklah sebaik baiknya memahami rukun, wajib, sunnah dan larangan selama berhaji dan filosofi melakukan Haji.

Ada beberapa hadist nabi yang sangat bagus untuk kewajiban berhaji:

"Hai manusia, Allah telah mewajibkan haji kepadamu, maka laksanakanlah haji. Seorang laki-laki berkata, 'apakah setiap tahun ya RAsulullah?' Rasulullah terdiam, hingga laki-laki itu bertanya tiga kali, lalu Nabi menjawab, 'Andai kukatakan wajib setiap tahun maka ia menjadi wajib dan kamu tidak akan mampu mengerjakannya" (HR Muslim, Ahmad dan Nasa'i)

Dan dalil yang menyatakan kewajiban haji yang terdapat di Alqura'n:
"..dan mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah..." (Ali Imran ; 97)

Keutamaan behaji digambarkan rasulullah dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh HR. Buhkari :
"Barang siapa yang mengerjakan haji, sedangkan dia tidak berkata kotor, tidak maksiat, maka dia akan kembali seperti hari dilahirkan oleh ibunya (hapus segala dosanya yang lalu)"

Siapa yang tidak ingin kembali suci tanpa dosa seperti seorang bayi yang baru lahir. Sungguh mulia Al Quran dan sungguh Maha Pengampunnya Allah, dimana Dia menjanjikan umatnya untuk diampuni dosa-dosanya jika tunduk padaNya. Kita diberikan kesempatan untuk "terlahir kembali" setelah berhaji dan juga setelah berpuasa di bulan Ramadhan.

Bahkan keutamaan berhaji diibaratkan seperti berjihat *khususnya bagi wanita.* Pernah suatu kali Aisyah meminta ke rasulullah untuk ikut berjihat di jalan Allah. Kemudian Rasulullah mengatakan bahwa melakukan ibadah haji bagi wanita sama halnya dengan melakukan jihat di jalan Allah. Subhanallah, kemudahan bagi wanita untuk berjihat, sungguh Allah memuliakan wanita jika kita saja kita memahami dan mengetahuinya.

"Aisyah berkata, aku bertanya kepada Rasulullah SAW, tidakkah kami ikut berperang dan berjihad ?," Rasulullah menjawab 'bagi kamu ada jihad yang lebih baik dan sempurna, yaitu mengerjakan haji, haji mabrur" Aisyah berkata "sejak itu aku tak pernah meninggalkan haji (setiap tahun)" (HR Bukhari dan Muslim)

Dan juga segeralah melaksanakan haji dan jangan menunda nundanya. Kenapa?

"Orang yang memiliki kemampuan bekal dan transportasi yang cukup untuk berhaji namun tidak melaksanakannya / menundanya sebelum ajalnya tiba maka jika dia mati maka dia termasuk golongan Yahudi atau Nasrani."

Ada yang menyatakan hadist tsb lemah namun kita menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang positif untuk meningkatkan kesadaran dan kesungguhan kita untuk menyegerakan berhaji.

Hayoooo segeralah bagi yang mampu untuk berhaji... Tunggu apa lagi?? Mari kita memiliki bekal pengetahuan yang cukup sehingga dapat memahami dan menjalankan sesuai syariatNya.